Sahabat itu berkata kepada baginda Rasulullah saw,

Ajari aku sebuah amalan agar umurku panjang.

Rasul pun memberi resep kepada sahabat yang bertanya kepadanya,

Jika kau ingin umurmu panjang, sambunglah silaturahmi !

Kita pun sering mendengar hadist dari Rasulullah saw tentang “Silaturahmi Memperpanjang Umur“.

Panjang umur ini memiliki dua makna,

Bahwa umur kita yang telah ditentukan:

1. Diberi tambahan oleh Allah SWT atau,
2. Diberi tambahan keberkahan dalam umurnya.

Mungkin kita bertanya,

• Bukankah umur manusia telah ditentukan?
• Bagaimana bisa umur kita berubah atau bertambah?

Memang umur manusia adalah sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah SWT.

Namun, Allah SWT memiliki wewenang untuk merubahnya, bukankah Allah berfirman,

أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ – يَغْفِرْ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى

“Sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Dia Mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu (memanjangkan umurmu) sampai pada batas waktu yang ditentukan. (QS.Nuh:3-4).

Jadi, kita jangan bertanya,

• Apakah bisa umurku bertambah?

Sementara kita sendiri TIDAK TAHU berapa batas umur kita.

Mungkin ketentuan umur kita adalah 40 tahun.

Tapi, masih hidup hingga umur 45 tahun,

Tanpa kita sadari bahwa sisa umur itu adalah bonus tambahan dari Allah SWT.

Resep Ingin Panjang Umur

Jadi,

Kalau kalian ingin umurmu panjang, sambunglah silaturahmi.

Resep yang amat singkat dari lisan suci Rasulullah saw.

Karena silaturahmi termasuk amalan yang akan dibalas langsung di dunia seperti halnya kita berbakti kepada orang tua kita.

Lalu Bentuk Silaturahmi Seperti Apa?

Bentuk dari silaturahmi juga bermacam-macam.

Ada yang berupa kunjungan kepada kerabat yang mungkin telah lama tak bertemu.

Dan bisa pula berbentuk bantuan kepada kerabat yang membutuhkan.

Apakah Silaturahmi Ada Level-nya?

Silaturahmi juga ada tingkatannya.

Jadi, jika kita sedang datang kepada kerabat yang membutuhkan,

Maka wujud silaturahmi kita adalah membantunya sesuai dengan kemampuan kita.

Jika hanya menengok.

Lalu kemudian membiarkannya dalam kesulitan tanpa ada usaha untuk membantu (padahal kita mampu untuk membantunya),

Lantas Apa Gunanya Kita Silaturahmi?

Dan ingat!

Jangan pernah bersedih jika kita telah menyambung silaturahmi.

Tapi, kita tidak ada balasan atau respon yang baik dari orang yang kita kunjungi.

Jadi, kita jangan sampai menyesal dan marah.

Karena kita sedang berurusan dengan Allah BUKAN dengan mereka.

Jadi, kalau kita hanya ingin bersilaturahmi karena orangnya. maka kita akan kecewa jika tidak ada balasan yang baik.

Namun, berbeda jika kita silaturahmi karena Allah SWT dan Rasul-Nya, maka kita hanya berharap pahala dan balasan dari-Nya.

Lalu Siapakah yang Berhak Kita Silaturahmi?

Dan orang-orang yang paling berhak dikunjungi dan dibantu adalah keluarga terdekat.

Mereka harus mendapat perhatian lebih dari kita.

Jangan sampai memperdulikan orang lain, tapi malah kita menelantarkan sanak famili.

Sanak adalah orang yang masih mempunyai hubungan keluarga; kerabat:

Famili artinya kaum keluarga; kerabat; sanak saudara;

Kesimpulan dan Saran

Kalau berdasarkan pengalaman mimin sendiri,

#1. Perhatikanlah orang terdekatmu dahulu.

#2. Dan jangan lupa untuk memperhatikan kaum muslimin yang lainnya.

Karena itulah, mari kita sambung kembali tali silaturahmi yang mungkin mulai renggang.

Kita harmoniskan kembali hubungan kita dengan sesama,

Terutama dengan kerabat dekat kita.

Karena siapa yang memutus hubungan silaturahmi maka Allah SWT akan Memutus hubungan dengannya di Hari Kiamat.

Demikian dari konten yang kita sajikan tentang “Resep Rahasia Umur Panjang Ala Nabi Muhammad SAW bagi Kaum Millenial”.

Ini bisa digunakan berbagai agama baik itu Kristen, Khonghucu, Buddha, dan lain sebagainya.