Pengertian pola makan yang ringkas adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh seseorang dan merupakan ciri khas untuk suatu masyarakat tertentu.
Pengertian
Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa para ahli yang kami dapatkan melalui website resmi Universitas Muhammadiyah Semarang, Mbah Google, Mbah Bing.
1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), 2009
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan informasi gambaran…
…dengan meliputi mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
2. Handajani
Pengertian pola makan adalah tingkah laku manusia atau sekelompok manusia dalam memenuhi makanan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pilihan makanan.
3. Suhardjo
Pola makan diartikan sebagai cara seseorang atau sekelompok orang untuk memilih makanan dan mengkonsumsi makanan terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial.
4. Sulistyoningsih, 2011
Dan menurut seorang ahlimengatakan bahwa pola makan didefinisikan sebagai:
Karateristik dari kegiatan yang berulang kali makan individu atau setiap orang makan dalam memenuhi kebutuhan makanan.
Komponen
Secara umum pola makan memiliki 3 (tiga) komponen yang terdiri dari:
- Jenis,
- Frekuensi, dan
- Jumlah makanan.
a. Jenis makan
Jenis makan adalah sejenis makanan pokok yang dimakan setiap hari terdiri dari:
- Makanan pokok,
- Lauk hewani,
- Lauk nabati,
- Sayuran ,dan
- Buah yang dikonsumsi setiap hari.
Makanan pokok adalah sumber makanan utama di negara indonesia…
…yang dikonsumsi setiap orang atau sekelompok masyarakat yang terdiri dari beras, jangung, sagu, umbi-umbian, dan tepung.
(Sulistyoningsih, 2011).
b.) Frekuensi makan
Frekuensi makan adalah beberapa kali makan dalam sehari meliputi makan pagi, makan siang, makan malam dan makan selingan (Depkes, 2013).
Sedangkan menurut Suhardjo (2009) frekuensi makan merupakan berulang kali makan sehari dengan jumlah tiga kali makan pagi, makan siang, dan makan malam.
c. Jumlah makan
Jumlah makan adalah banyaknya makanan yang dimakan dalam setiap orang atau setiap individu dalam kelompok (Willy, 2011).
Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan
Pola makan yang terbentuk gambaran sama dengan kebiasaan makan seseorang.
Secara umum faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola makan adalah faktor ekonomi, sosial budaya, agama, pendidikan, dan lingkungan (Sulistyoningsih, 2011).
a.) Faktor ekonomi
Variabel ekonomi mencukup dalam peningkatan peluang untuk daya beli pangan dengan kuantitas dan kualitas dalam pendapatan menurunan daya beli pangan secara kualitas maupun
kuantitas masyarakat.
Pendapatan yang tinggi dapat mencakup kurangnya daya beli dengan kurangnya pola makan masysrakat.
Sehingga pemilihan suatu bahan makanan lebih didasarkan dalam pertimbangan selera dibandingkan aspek gizi.
Kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan impor (Sulistyoningsih, 2011).
b.) Faktor Sosial Budaya
Pantangan dalam mengkonsumsi jenis makanan dapat dipengaruhi oleh faktor budaya sosial dalam kepercayaan budaya
adat daerah yang menjadi kebiasaan atau adat.
Kebudayaan di suatu masyarakat memiliki cara mengkonsumsi pola makan dengan
cara sendiri.
Dalam budaya mempunyai suatu cara bentuk macam pola makan seperti: dimakan, bagaimana pengolahanya, persiapan dan
penyajian, (Sulistyoningsih, 2011)
c.) Agama
Dalam agama, pola makan ialah suatu cara makan dengan diawali berdoa sebelum makan dengan diawali makan mengunakan tangan kanan (Depkes RI, 2008).
d.) Pendidikan
Dalam pendidikan, pola makan ialah salah satu pengetahuan, yang dipelajari dengan berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan dan penentuan kebutuhan gizi (Sulistyoningsih, 2011).
e.) Lingkungan
Dalam lingkungan pola makan ialah berpengaruh terhadap pembentuk perilaku makan berupa lingkungan keluarga melalui adanya promosi, media elektroni, dan media cetak.(Sulistyoningsih, 2011).
f.) Kebiasaan makan
Kebiasaan makan ialah suatu cara seseorang yang mempunyai keterbiasaan makan dalam jumlah tiga kali makan dengan frekuensi dan jenis makanan yang dimakan. (Depkes,2009).
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi
Kebutuhan gizi setiap golongan umur dapat dilihat pada angka kecukupan gizi yang di anjurkan (AKG).
Yang berdasarkan umur, pekerjaan, jenis kelamin, dan kondisi tempat tinggal seperti yang disebutkan (Sulistyoningsih, 2011).
a.) Umur
Kebutuhan zat gizi pada orang dewasa berbeda dengan kebutuhan gizi pada usia balita…
…karena pada masa balita terjadi pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat.
Semakin bertambah umur kebutuhan zat gizi seseorang lebih rendah untuk tiap kilogram berat badan orang dewasa.
b. Aktifitas
Aktivitas dalam angka kecukupan gizi ialah suatu kegiatan seseorang yang beraktifitas dalam menjalankan pekerjaan setiap hari.
c. Jenis Kelamin
Dalam angka kecukupan gizi pada jenis kalamin ialah untuk mengetahui identitas seorang individu maupun sekelompok masyarakat.
d. Daerah Tempat Tinggal
Suatu penduduk yang bertinggal perkotaan atau pendesaan membutuhkan pengetahuan tentang pola makan dengan cara yang benar dan baik dalam tempat waktu makan teratur
Referensi (Resource):
- http://repository.unimus.ac.id/1220/3/baba2.pdf (Universitas Muhammadiyah Semarang, File PDF)