Diet bukanlah hal yang populer saat ini, dengan alasan menjaga keseimbangan berat badan tidak jarang orang rela melakukan banyak cara agar mendapatkan tubuh ideal. Trend program diet semakin berkembang dan memiliki pengikut sendiri. Bisa dipastikan masih ada beberapa dari kita yang tidak mengetahui antara diet vegan dan vegetarian, sudahkan Anda yakin bahwa program yang Anda pilih adalah salah satunya diantaranya.
Inti:
Vegan tidak mengonsumsi produk hewani, sementara Vegetarian tidak makan hewani tapi masih mengonsumsi seperti susu dan telur.
VEGETARISME
Kata Latin untuk susu dan telur adalah Lacto-ovo ( atau disebut juga ovo-lacto) adalah jenis vegetarian yang paling umum. Sesuai dengan namanya, orang yang mengikuti diet ini tentu mengonsumsi produk susu dan telur tetapi menghindari daging, unggas dan makanan laut.
Vegetarisme masih dibagi dalam beberapa kelompok:
1. Vegetarian Lakto : Makan produk susu tapi tidak terdapat telur, daging, unggas atau makanan laut;
2. Vegetarian Ovo : makan telur tapi tidak terdapat produk susu, daging, unggas atau makanan laut;
3. Vegetarian Pesco, atau Pescatarian : secara teknis tidak memenuhi definisi umum vegetarian. Orang yang mengikuti diet semi vegetarian ini biasanya makan ikan dan makanan laut lainnya tetapi tidak ada unggas atau daging.
VEGANISME
Biasanya orang yang memilih diet Vegan memiliki alasan moral yang cenderung bersemangat tentang kesejahteraan hewan, sehingga banyak yang menghindari mengenakan kulit dan suede karena terbuat dari kulit binatang. Mereka juga dapat menghindari kain apapun yang terbuat dari produk sampingan hewan, termasuk wol dan sutra. Banyak juga vegan yang mencari kosmetik dan produk kecantikan yang bebas dari kekejaman.
Diet jenis ini memiliki kelemahan yaitu bahwa vegan sering kali perlu mengonsumsi suplemen B-12 dan suplemen makanan lain, seperti : asam amino, zat besi, atau vitamin D. Ada juga resiko bahwa pola makan tanpa daging tidak mengandung cukup protein, khususnya yang berkaitan dengan pertumbuhan anak.
Manfaat Kesehatan dari Pola Makan Vegan dan Vegetarian
Secara umum, penilitian menunjukkan vegan dan vegetarian sama sehatnya. Veganisme khususnya, sangat baik dalam menghilangkan alergi makanan umum, seperti kerang dan susu. Pola makan nabati tinggi karbohidrat kompleks dari biji-bijan utuh dan sayuran akar, seperti: parsnip, kertang dan wortel, rutabaga, dll.
Ada penelitian berkelanjutan tentang kelebihan dan kekurangan dari pola makan vegan dan vegetarian. Banyak penelitian telah menemukan manfaat kardovaskular untuk kedua diet, dan beberapa menyarankan ada resiko kanker yang lebih rendah di antara vegan dan vegetarian.
Sebuah studi ekstensif yang diterbitkan pada Juni 2013 menunjukkan bahwa vegetarian hidup lebih lama daripada pemakan daging dan 19% lebih kecil kemungkinannya meninggal karena penyakit jantung. Temuan kunci lain dari penelitian ini, meliputi :
– Vegetarian dalam penelitian ini mengalami kematian lebih sedikit 12% selama periode penelitian ( 6 tahun ), dimana 73.308 orang dilacak;
– Kemungkinan lebih sedikit kematian dalam kelompok vegetarian akibat diabetes dan gagal ginjal;
– Keuntungan vegetarian tampak lebih kuat daripada wanita;
– Kanker menyerang baik vegetarian maupun non-vegetarian dalam ukuran yang kira-kira sama.
Secara keseluruhan, diet ini menentukan secara langsung hasil kesehatan jangka panjang sulit. Begitu banyak berbagai jenis vegetarian yang jarang dipelajari, baik vegan maupun vegetarian cenderung lebih makmur atau sadar akan kesehatan yang keduanya secara positif mempengaruhi hasil jangka panjang.